Minggu, 14 Mei 2017

Contoh Feature (Benda Hidup dan Benda Tak Hidup)


Feature

Lead Deskriptif
1.    Lead Deskriptif Benda Hidup
Seorang perempuan berkulit putih, dengan memakai baju pink, bercelana panjang warna hitam, bersepatu hitam dan berambut pirang. Ia berumur sekitar 21 tahun. Ia tidaklah duduk sendirin, melainkan ditemani oleh temannya yang berumur sekitar 21 tahun dengan memakai kerudung biru tua, memakai kaos hitam dengan celana jeans. Mereka berdua sedang menggelar Public Library, dimana tiap orang dipersilahkan untuk membaca buku.
Buku ini bervariasi mulai dari novel, cerita anak, panduan tentang memasak, dan sebagainya. Seperti contoh novel dengan judul Be A Writer, Mata yang Enak Dipandang, dan sebagainya. Buku cerita anak dengan judul The Three Musketeers, The Giraffe And The Pelly And Me, Childern’s Encyclopedia of Animals, dan sebagainya.. Panduan tentang memasak dengan judul 1001 Masakan untuk Jawa, Aneka Resep Sayur Berkuah Sehari-hari, Lauk Telur untuk Sehari-hari, 24 Resep Praktis Menu Rumahan, dan sebagainya.
Beberapa waktu kemudian, datanglah dua orang perempuan yang berkulit putih sekitar umur 21 tahun. Perempuan yang satu berkaca mata, berkerudung pink, berbaju putih dan bercelana hitam panjang. Dan perempuan yang lain juga berkaca mata, berkerudung hitam, berbaju kuning dan bercelana hitam, Mereka berdua sedang membawa tas yang sangat besar dan berat. Bukan hanya membawa itu, mereka juga membawa tikar. Dan ternyata, tas yang berat dan besar itu adalah buku-buku yang tebal. Kemudian mereka mengeluarkan buku-buku yang tebal tersebut dari dalam tasnya. Dibantu oleh dua perempuan yang lainnya, mereka menata semua bukunya dengan sangat rapi dan indah agar menarik pengunjung Taman Bungkul Surabaya untuk membacanya.
Setelah itu, ada seorang ibu yang berjualan minuman teh yang sedang menghampiri keempat perempuan tersebut untuk menawarkan sebuah minuman kepada mereka. Tetapi, mereka, menolaknya dengan sangatlah baik. Setelah mereka menata buku, mereka pun menggelar tikar yang telah mereka bawa. Kemudian, tiap dari mereka mengambil buku satu untuk mereka baca. Selang membaca buku, mereka juga bermain handphone dan sedikit berbincang-bincang.
Beberapa menit kemudian, datanglah seorang anak perempuan bersama ayah ibunya. Anak perempuan tersebut memakai baju pink dan celana warna biru tua. Sedangkan ibunya berkaca mata memakai kerudung berwarna hijau, baju coklat dan bercelana jeans warna hitam. Sedangkan ayahnya memakai baju putih dan bercelana jeans berwarna biru tua. Mereka pun menghampiri tempat Public Library tersebut. Keempat perempuan tersebut mempersilahkan mereka dengan sebuah senyuman. Mereka pun duduk ditikar yang sudah ditata sebelumnya. Seorang ibu pun menyuruh anak perempuan tersebut mengambil buku cerita anak yang menarik dan bagus untuk dibacanya. Buku yang diambil anaknya berjudul The Three Musketeers. Bukan hanya anak perempuan tersebut yang membaca buku, ibunya juga mengambil buku tentang panduan memasak untuk dibaca. Buku tersebut berjudul 24 Resep Praktis Menu Rumahan. Sedangkan ayahnya, juga tidak mau kalah dengan anak perempuan dan ibunya. Ayahnya juga membaca buku yang berjudul Creative Director.

2.    Lead Deskriptif Benda Mati
Di setiap taman wisata, tidaklah luput yang namanya sentral PKL seperti Taman Bungkul Surabaya. Sentral PKL Taman Bungkul Surabaya adalah pusat penjual makanan dan minuman yang sebelumnya berjualan di sepanjang makam Mbah Bungkul dan Jalan Raya Darmo. Semenjak 2005, mereka menempati sentral PKL itu. Saat ini ada 50 anggota PKL yang berjualan di tempat itu.
Begitu banyak para sentral PKL di Taman Bungkul Surabaya membuat pengunjung tidak akan kelaparan dan kehausan. Bisa membeli berbagai makanan ataupun minuman. Beberapa kuliner khas Surabaya pun ada disini seperti rujak cingur, lontong balap, dan sebagainya.
 Berbincang-bincang dengan teman memang seru kalau ditemani dengan camilan seperti di Taman Bungkul Surabaya ini. Hampir setiap hari, sentral PKL tak pernah sepi pengunjung. Tidak saja rombongan anak muda, kalangan kantoran dan perusahaan juga banyak yang menjadikan tempat itu untuk berkumpul baik itu untuk makan ataupun ngopi bersama. Keramaian ini juga tidak luput seperti banyaknya mobil keluar masuk silih berganti.
Deretan kursi dan bangku yang berada di tempat sentral PKL itu, hal ini membuat nyaman karena juga berada di bawah rindangnya pepohonan. Angin pun berhembusan kemana-mana. Apalagi ditemani dengan makanan dan minuman yang nikmat serta tak lupa adanya teman yang  yang membuat suasana semakin bahagia dan menyenangkan. Hal ini membuat duduk di sentral PKL Taman Bungkul Surabaya semakin betah.
Bukan hanya hal itu saja, tetapi terkadang keberadaan pedagang kaki lima kerap merusak keindahan taman bungkul Surabaya. Namun hal ini tidak akan dijumpai di Taman Bungkul. Sentral PKL tertata dengan rapi yang akan membuat pengunjung nyaman selama bersantap makanan dan minuman serta keindahan taman tetap terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar