Feature
Lead Deskriptif
1.
Lead
Deskriptif Benda Hidup
Seorang perempuan berkulit putih, dengan memakai baju pink, bercelana
panjang warna hitam, bersepatu hitam dan berambut pirang. Ia berumur sekitar 21
tahun. Ia tidaklah duduk sendirin, melainkan ditemani oleh temannya yang
berumur sekitar 21 tahun dengan memakai kerudung biru tua, memakai kaos hitam
dengan celana jeans. Mereka berdua sedang menggelar Public Library,
dimana tiap orang dipersilahkan untuk membaca buku.
Buku ini bervariasi mulai dari novel, cerita anak, panduan tentang
memasak, dan sebagainya. Seperti contoh novel dengan judul Be A Writer,
Mata yang Enak Dipandang, dan sebagainya. Buku cerita anak dengan judul The
Three Musketeers, The Giraffe And The Pelly And Me, Childern’s
Encyclopedia of Animals, dan sebagainya.. Panduan tentang memasak dengan
judul 1001 Masakan untuk Jawa, Aneka Resep Sayur Berkuah Sehari-hari, Lauk
Telur untuk Sehari-hari, 24 Resep Praktis Menu Rumahan, dan sebagainya.
Beberapa waktu kemudian, datanglah dua orang perempuan yang berkulit
putih sekitar umur 21 tahun. Perempuan yang satu berkaca mata, berkerudung
pink, berbaju putih dan bercelana hitam panjang. Dan perempuan yang lain juga
berkaca mata, berkerudung hitam, berbaju kuning dan bercelana hitam, Mereka
berdua sedang membawa tas yang sangat besar dan berat. Bukan hanya membawa itu,
mereka juga membawa tikar. Dan ternyata, tas yang berat dan besar itu adalah
buku-buku yang tebal. Kemudian mereka mengeluarkan buku-buku yang tebal
tersebut dari dalam tasnya. Dibantu oleh dua perempuan yang lainnya, mereka
menata semua bukunya dengan sangat rapi dan indah agar menarik pengunjung Taman
Bungkul Surabaya untuk membacanya.
Setelah itu, ada seorang ibu yang berjualan minuman teh yang sedang
menghampiri keempat perempuan tersebut untuk menawarkan sebuah minuman kepada
mereka. Tetapi, mereka, menolaknya dengan sangatlah baik. Setelah mereka menata
buku, mereka pun menggelar tikar yang telah mereka bawa. Kemudian, tiap dari
mereka mengambil buku satu untuk mereka baca. Selang membaca buku, mereka juga
bermain handphone dan sedikit berbincang-bincang.
Beberapa menit kemudian, datanglah seorang anak perempuan bersama ayah
ibunya. Anak perempuan tersebut memakai baju pink dan celana warna biru tua.
Sedangkan ibunya berkaca mata memakai kerudung berwarna hijau, baju coklat dan
bercelana jeans warna hitam. Sedangkan ayahnya memakai baju putih dan bercelana
jeans berwarna biru tua. Mereka pun menghampiri tempat Public Library tersebut.
Keempat perempuan tersebut mempersilahkan mereka dengan sebuah senyuman. Mereka
pun duduk ditikar yang sudah ditata sebelumnya. Seorang ibu pun menyuruh anak
perempuan tersebut mengambil buku cerita anak yang menarik dan bagus untuk
dibacanya. Buku yang diambil anaknya berjudul The Three Musketeers. Bukan
hanya anak perempuan tersebut yang membaca buku, ibunya juga mengambil buku
tentang panduan memasak untuk dibaca. Buku tersebut berjudul 24 Resep Praktis
Menu Rumahan. Sedangkan ayahnya, juga tidak mau kalah dengan anak perempuan dan
ibunya. Ayahnya juga membaca buku yang berjudul Creative Director.
2.
Lead
Deskriptif Benda Mati
Di setiap taman wisata, tidaklah luput yang namanya sentral PKL
seperti Taman Bungkul Surabaya. Sentral PKL Taman
Bungkul Surabaya adalah pusat penjual makanan dan minuman yang sebelumnya
berjualan di sepanjang makam Mbah Bungkul
dan Jalan Raya Darmo. Semenjak 2005, mereka menempati sentral PKL itu. Saat ini
ada 50 anggota PKL yang berjualan di tempat itu.
Begitu banyak para sentral PKL di Taman Bungkul Surabaya membuat
pengunjung tidak akan kelaparan dan kehausan. Bisa membeli berbagai makanan
ataupun minuman. Beberapa kuliner khas Surabaya pun ada disini seperti rujak
cingur, lontong balap, dan sebagainya.
Berbincang-bincang dengan teman
memang seru kalau ditemani dengan camilan seperti di Taman Bungkul Surabaya
ini. Hampir setiap hari, sentral PKL tak pernah sepi pengunjung. Tidak saja
rombongan anak muda, kalangan kantoran dan perusahaan juga banyak yang
menjadikan tempat itu untuk berkumpul baik itu untuk makan ataupun ngopi
bersama. Keramaian ini juga tidak luput seperti banyaknya mobil keluar masuk
silih berganti.
Deretan kursi dan bangku yang berada di tempat sentral PKL itu, hal
ini membuat nyaman karena juga berada di bawah rindangnya pepohonan. Angin pun berhembusan
kemana-mana. Apalagi ditemani dengan makanan dan minuman yang nikmat serta tak
lupa adanya teman yang yang membuat
suasana semakin bahagia dan menyenangkan. Hal ini membuat duduk di sentral PKL
Taman Bungkul Surabaya semakin betah.
Bukan hanya hal itu saja, tetapi terkadang keberadaan pedagang kaki
lima kerap merusak keindahan taman bungkul Surabaya. Namun hal ini tidak akan
dijumpai di Taman Bungkul. Sentral PKL tertata dengan rapi yang akan membuat
pengunjung nyaman selama bersantap makanan dan minuman serta keindahan taman
tetap terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar