Sabtu, 27 Mei 2017

Melawan Berita Hoax



Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hai sobat, bertemu lagi nih bersamaku Inayah Al Ilahiyah.
Btw, Aku mau bagi ilmu sobat buat kalian semua. Semoga, ilmu ini bisa berguna dan bermanfaat buat kalian terutama yang membutuhkannya.

Perbedaan Info Media dengan Berita

Info media Adalah potongan pesan atau kumpulan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh sebuah institusi media.
Berita Adalah kumpulan info media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan kepada publik/masyarakat luas.

Perbedaan Pers dan MEDSOS

NO
Perbedaan
Produk Pers
Produk Media Sosial
1
Hasil /Output
Berita
Info
2
Cara produksi
Kompetensi wartawan
Komunikasi siapa saja
3
Kerja
Tim redaksi, ada standarisasi
Individual
4
Tanggung jawab
Adanya pertanggungjawaban
Tidak ada pertanggungjawaban
5
Batasan
Kode etik jurnalistik
Tidak ada
6
Pengelola
Badan hokum
Bebas dan memanfaatkan kemudahan teknologi
7
Identitas
Ada penanggungjawab dan alamat
Bisa dipalsukan
8
Cara penyampaian pesan
Media cetak, media online, tv, dan radio
MEDSOS (twitter, facebook, wa, line, path, instagram)
9
Sumber yang digunakan
Sumber resmi
Bisa resmi. bisa tidak jelas sumbernya, bisa hasil rekayasa

Sejarah Maraknya Berita Hoax di Indonesia

Banyak berita “gorengan” jelang pilihan legislatif dan pilihan presiden 2014. Sejumlah pemilik media membuat partai/masuk partai dan menggunakan medianya untuk berkampanye. Kemudian ada sejumlah partai membuat media baru. Banyak wartawan ikut jadi caleg atau jadi joki politik. Sejumlah wartawan merangkap jadi tim sukses. Politisi menarik-narik wartawan, mengunjungi media/organisasi wartawan. Publik kehilangan kepercayaan terhadap netralitas pers dan kebenaran isi media.

MEDSOS Menjadi Alternatif

Pada saat informasi media mainstream tak bisa dipercaya, masyarakat mencari alternatif dari media sosial. Media sosial semacam twitter dan facebook yang awal mulanya diciptakan untuk membuat update status atau menemukan kembali teman-teman lama yang berpisah berubah menjadi sarana seseorang menyampaikan pendapat politik, mengomentari pendirian orang lain.

MEDSOS Menjadi Penyebar Hoax

Grup media sosial (seperti whats app) menjadi pas karena si X mendapatkan info dari sahabatnya si Y (yang dikenai si Y). Info saling dipertukarkan dan diteruskan ke grup baru tanpa mempersoalkan dari mana asal info yang diforward tersebut.
Media sosial berubah fungsi menjadi ajang orang bertikai. Berita hoax marak.. Sejumlah orang membuat akun-akun palsu. Berita hoax marak pada saat tensi politik tinggi (menjelang PILEG, PILPRES, PILKADA).

Viral Kemarahan Akibat Hoax

Kabar bohong atau hoax beredar di dunia maya, disebar dari satu akun kea kun lain, berpindah dari facebook ke twitter, twitter ke whats app grup dan dalam beberapa jam tanpa diteahui siapa yang pertama menyebarnya, pesan itu telah mengundang amarah atau rasa takut pengguna.

Media Mainstream dan MEDSOS

Mayoritas wartawan saat ini ternyata memilih jalan paling mudah untuk menulis, menemukan ide berita, sekaligus menverifikasi sebuah fakta hanya dengan mengandalkan sumber media sosial.

Data Media Terakhir

Menurut perkiraan di Indonesia kini ada sekitar 2.000 media cetak. Namun dari jumlah tersebut hanya 321 media cetak yang memenuhi syarat disebut sebagai media profesinal (Data Pers 2015).
Sedangkan media online/siber diperkirakan mencapai angka 43.300, tapi yang tercatat sebagai media professional yang lolos verifikasi hanya 168 media online saja (menyusut dari data 2014 yang mencapai 243 media online). Selain itu hingga akhir 2014 tercatat ada 674 media radio dan 523 media televisi.

Berita Bermasalah

Berita bermasalah dibagi menjadi tiga, diantaranya adalah;
1.        Berita abal-abal
·      Cara : membuat berita miring, memojokkan, menuduh.
·      Tujuan : pihak yang diserang mengajak ber”damai”, memasang iklan atau berlangganan.
·      Pembuat : wartawan abal-abal.
2.        Berita buzzer
·      Cara : membuat berita untuk tujuan tertentu dan kemudian disebarluaskan melalui media sosial.
·      Tujuan : mendapatkan pengikut dan memenangkan opini.
·      Pembuat : pihak yang dibayar oleh pemilik kepentingan.
3.        Berita hoax
·      Cara : berita bohong sengaja dibuat agar jadi perbincangan di masyarakat.
·      Tujuan : mendapatkan keuntungan karena banyak orang meng“klik” situs dan memforward berita.
·      Pembuat : amatir yang mencari keuntungan, orang iseng, kelompok bayaran.

Ragam Media Online/Cetak

Bisa dibedakan dalam 4 kuadran
Kuadran
Gambaran Media/Model Jurnalisme
Pertama
1.      Memiliki status jelas (terverifikasi di dewan pers)
2.      Ada penanggungjawab dan alamat redaksi
3.      Memenuhi syarat UU dan peraturan DP
4.      Dikelola oleh wartawan berkompeten
5.      Isi menaati KEJ
6.      Membela kepentingan umum (dan menjalan fungsi pers secara benar)
Ke dua
1.      Status kurang jelas (belum memenuhi syarat badan hokum, sebagaian terdaftar di DP)
2.      Tapi isinya menaati  KEJ dan menjalankan fungsi pers secara benar
3.      Menjalankan fungsi jurnalistik dengan benar, sebagaian memiliki penanggungjawan dan mencantumkan alamat redaksi
Ke tiga
1.      Status tak jelas (juga tak terdaftar di DP)
2.      Tak mencantumkan penanggungjawab dan alamat redaksi
3.      Bermuatan negatif
4.      Beritanya berisi kebohongan dan memutar balik fakta
5.      Mengumbar isu SARA
Ke empat
1.      Status terdaftar atau terverifikasi di DP
2.      Secara konten tak sesuai dengan standard jurnalistik
3.      Banyak melanggar KEJ

Upaya Dewan Pers
1.        Mengembalikan otoritas pemegang kebenaran faktual kepada media mainstream.
2.   Memberikan logo/QR code (tanda media terverifikasi) kepada media media yang terverifikasi di dewan pers.
3.       Memberlakukan standar kompetensi wartawan/jurnalis.

Penyalahgunaan IPTEK
1.   Sarana teknologi tidak digunakan untuk memajukan kemanusiaan, tapi digunakan untuk hal-hal negatif.
2.       Ilmu pengetahuan dan teknologi disalahgunakan untuk hal-hal negatif.
3.       Negara harus melakukan sesuatu untuk mencegahnya.

Dewan Pers Mendukung Masyarakat Anti Hoax
1.    Hal ini adalah upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada berita-berita yang benar.
2.       Upaya mengembalikan otoritas kebenaran faktual media arus utama.
3.       Mengembalikan kepercayaan pada profesi jurnalis.

Udah dulu ya sobat, untuk hari ini. Aku minta maaf, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati kalian. Karena, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. semata. Aku tunggu sobat, saran dan koment dari kalian karena dengan itu, Aku bisa memperbaiki penulisanku ini. Sampai berjumpa lagi sobat, dipertemuan yang akan datang. See you.
Wasslamu’alaikum Wr. Wb.




Senin, 15 Mei 2017

Referensi Berita Pendidikan



Referensi 1   

Siswa SD Al Falah Juarai Kontes Robot
Kamis, 20 Apr 2017 18:05 | editor : Suryo Eko Prasetyo


Tim Robotik SD Al Falah Surabaya berhasil menyabet juara I dan II ASEAN MATE Underwater Robot Competition 2017 di Lapangan KONI pada 15–16 April. (Antin Irsanti/Jawa Pos/JawaPos.com)


JawaPos.com – Prestasi siswa Surabaya semakin moncer di kompetisi internasional. Salah satunya SD Al Falah Surabaya. Mereka baru saja memenangi ASEAN Marine Advance Technology Education (MATE) Underwater Robot Competition 2017 untuk kategori scout (pemula).
Dalam kompetisi yang diselenggarakan di kolam renang KONI Jatim itu, SD Al Falah mengirimkan dua tim. Yakni, SDELFA dan KRI Dewaruci. Keduanya berhasil menyabet juara I dan II dalam kategori tersebut.
SDELFA terdiri atas lima siswa. Yakni, Adrian Maulana Syafar Putra Triar, Hernawan Santosa, M. Akbar Dzakwansyah Yusuf, Zidan Yusra Pranata, dan Salwa Malwiya. Mereka masih kelas IV SD, kecuali Salwa yang saat ini kelas V. Meski demikian, kemampuan tim tersebut dalam mengendalikan robot mengantarkan mereka menjadi juara dalam kompetisi itu.
Di kedalaman air tersebut, tim harus menyelesaikan tantangan yang telah disediakan. Di antaranya, memasukkan kubus ke dalam check point, mengambil item kecil seperti gelang dan bola untuk digiring ke check point, menutup panel dengan kotak, dan menghidupkan alarm kubus dengan sensor magnetik. ”Sebelum itu, ada presentasi pakai bahasa Inggris,” ujar Adrian Maulana Syafar Putra Triar.
Untuk presentasi, Adrian dan kawan-kawan berbagi tugas. Ada yang menjelaskan bentuk, bahan rangka, mesin, hingga kekuatan dan keunggulan robot. Setelah itu, mereka melakukan sesi tanya jawab dengan para juri.
Namun, kompetisi sesungguhnya berada di dalam air. Underwater robot terhubung dengan remote control melalui kabel. Di atas remote control, ada layar yang memperlihatkan jalannya robot. Nah, siswa menjalankan robot melalui layar tersebut.
Adrian menyatakan, mereka mendapat waktu lima menit untuk persiapan. Waktu maksimal untuk menyelesaikan misinya 15 menit. Menurut Adrian, tantangan tersebut cukup mudah dilalui. ”Karena sudah sering berlatih,” ungkapnya.
Dalam perlombaan tersebut, mereka harus menghadapi tim dari berbagai negara. Ada yang dari Thailand, Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Indonesia. Namun, karena sudah sering mengikuti perlombaan serupa, tim SD Al Falah tidak gentar.
Sementara itu, tim KRI Dewaruci berada di posisi juara II dalam perlombaan tersebut. Mereka sempat terkendala pada tantangan membawa benda kecil ke check point. Namun, akhirnya tetap bisa membawa pulang piala dan sertifikat laga tingkat Asia Tenggara itu. (ant/c6/nda/sep/JPG)


Referensi 2

Juara Robot di Olympiad of Quran, Art, and Technology 2017
Senin, 08 May 2017 03:28 | editor : Suryo Eko Prasetyo

Rizky Ramadani Putra (kanan) dan Rizieq Muhammad Maulidi (kiri) menunjukkan robot hasil karya mereka. (Umar Wirahadi/Jawa Pos/JawaPos.com)


JawaPos.com – Setelah menekan tombol power, dua robot bergerak lincah di lintasan yang berbeda. Lajunya cepat dan zig-zag mengikuti lintasan trek di atas karpet yang disiapkan. Robot juga mampu mengangkat barang dan memindahkannya ke tempat lain.
Keduanya diberi nama robot line trace analog atau robot pengikut lintasan garis dengan kecepatan tinggi. Robot tersebut merupakan hasil karya anak-anak SMP Muhammadiyah 12 GKB. ’’Dua-duanya sama-sama bisa angkut beban. Sehingga nama lainnya robot transportasi,’’ kata Rizky Ramadani Putra kepada Jawa Pos Sabtu (6/5).
Bocah 12 tahun itu adalah perancang robot tersebut. Robot itu disebut robot line trace analog karena bisa bergerak lincah secara otomatis mengikuti trek dalam medan. Dia mengklaim robot line trace analog bisa menjadi prototiperobot pengangkut beban berat.
Selain Rizky Ramadani Putra, siswa lain yang terlibat dalam proyek kreatif itu adalah Rizieq Muhammad Maulidi, 13. Keduanya bekerja keras selama tiga bulan demi menyelesaikan robot tersebut. ’’Saya dan Rizky memang punya kesamaan hobi utak-atik elektronik. Termasuk bikin robot,’’ tuturnya.
Yang membanggakan, robot karya mereka berhasil menjadi juara di ajang The International Olympiad of Quran, Art, and Technology (OLYQ) 2017. Event pada 26-27 April itu diselenggarakan di Bandung. ’’Kami tidak menyangka bisa menang. Saingannya ketat,’’ ucap Rizky. Selain Indonesia, peserta datang dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. Lomba diikuti sekitar 100 tim. (mar/c15/ai/sep/JPG)


Referensi 3

Kisah Mengagumkan Naufal Raziq, Bocah Aceh Penemu Energi Listrik dari Pohon Kedondong

Minggu, 14 May 2017 10:02 | editor : Yusuf Asyari

Naufal Raziq, 15, dan pohon listriknya di Jakarta, (10/5). (SYAHRIR LANTONI/INDOPOS)


JawaPos.com - Energi baru dan terbarukan di Indonesia belum banyak ditemukan. Namun, sebuah penemuan membanggakan lahir dari seorang bocah asal Aceh. Naufal Raziq berhasil menemukan energi listrik dari pohon kedondong pagar. Bagaimana kisahnya?
Syahrir Lantoni, JAKARTA
NADA bicaranya teratur, penjelasannya runtut. Usianya baru 15 tahun, tapi layaknya sudah dewasa. Namanya Naufal Raziq. Walau hanya bocah Kelas 3 Madrasah Tsanawiyah Negeri, tapi dia adalah penemu energi listrik dari pohon kedondong (Spondias Dulcis Forst).
Rabu (10/5) lalu, INDOPOS (Jawa Pos Group) menemui Naufal dan ayahnya di kawasan Tebet Jakarta Selatan. Saat berbincang, siswa kelas III MTS Negeri Langsa Lama, Kota Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu cukup cekatan menjelaskan penemuan energi listrik dari dalam batang pohon kedondong pagar.
Naufal juga memperlihatkan tiga pohon yang sudah dipermak menjadi sumber listrik. Energi listrik dari pohon kedondong itu biasa menjadi pagar halaman rumah warga di Langsa. Untuk menghasilkan energi listrik, pohon itu dipasangi rangkaian yang terdiri pipa tembaga, batangan besi, kapasitor, dan dioda.
Temuan Naufal menghasilkan daya sebesar 0,5–1 Volt per elektroda dari dipasang pada rangkaian pohon kedondong. Menurut Naufal, arus listrik yang dihasilkan sangat bergantung kepada kadar keasaman pohon. Ini melalui beberapa evaluasi dan perbaikan, pohon listrik itu telah menerangi puluhan rumah di Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Langsa, Aceh, untuk pencahayaan lampu pada malam hari.
”Saya senang sekali dan bangga penemuan ini bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ujar Naufal yang mengaku mengidolakan mantan Presiden RI B.J. Habibie dan penemu lampu pijar, Thomas Alva Edison, ini.
Butuh waktu lama untuk menemukan energi listrik dari pohon kedondong. Itu berawal saat dia mempelajari ilmu pengetahuan alam dan membaca bahwa buah yang mengandung asam bisa menghantarkan listrik.
Mula-mula Naufal menguji pada buah kentang. Setelah itu dia berpikir jika buahnya mengandung asam berarti pohonnya juga mengandung asam. "Akhirnya saya mulai melakukan eksperimen,” ujar bocah kelahiran Langsa, 20 Maret 2002.
Dari pohon kentang, lalu Naufal melakukan eksperimen pada pohon mangga dan ternyata tidak layak. Setelah itu, dia mencoba jenis pohon lainnya. ”Akhirnya saya menemukan kedondong pagar yang kadar asam atau getahnya mampu menghantarkan listrik,” ujarnya bercita-cita ingin menjadi ilmuwan dan masuk ITB (Institut Teknologi Bandung) itu.
Puaskah Naufal? Tidak. Karena itu kini Naufal tengah mencari cara agar ada akselerasi daya pemulihan (recovery) energi listrik dari pohon kedondong itu secara optimal. Sebab, dari percobaan sebelumnya, kemampuan pemulihan dari pohon kedondong membutuhkan waktu lama dan belum stabil.
Saat ini, putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Supriaman dan Ny Deski ini mengaku sedang melakukan uji coba dengan proses penyimpanan energi dari pohon kedondong ke charger baterai dan dari sana ke lampu atau mirip proses solar cell.
”Saya berharap nyala lampu bisa stabil karena pada proses sebelumnya dengan langsung dari pohon ke lampu, energinya tidak stabil dan lama kelamaan drop serta recovery secara alaminya lambat sekali,” jelasnya.
Penemuan Naufal ini memang tidak datang begitu saja. Bahkan tidak hanya dari sekolah. Dukungan sang ayah sangat membantu dalam percobaannya tersebut. ”Kebetulan ayah bekerja di bidang elektronika. Jadi sedikit banyak saya tahu alat-alat elektronik,” ujarnya.
Ayah Naufal, Supriaman mengatakan, saat ini sejumlah pihak menjajaki kerja sama dalam pengembangan energi pohon listrik temuan anaknya. Namun, semua dikembalikan kepada PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero).
”Kalau mau kerja sama dengan Naufal, silakan berbicara dengan Pertamina EP karena aktivitas Naufal terkait pohon listrik ini juga berkat bantuan dari Pertamina EP Aset I Field Rantau,” ujarnya.
Pertamina EP memang telah mendukung penemuan Naufal, termasuk komitmen menyekolahkan dia hingga perguruan tinggi. ”Pertamina EP juga telah membantu pengurusan hak paten pembangkit listrik menggunakan pohon kedondong dari Kementerian Hukum dan HAM,” ujar Supriaman.
Manajer Humas Pertamina EP, Muhammad Baron mengatakan, Pertamina EP Aset I Field Rantau membantu pengembangan energi listrik dari pohon kedondong menuju skala yang lebih besar, terutama untuk menerangi kampungnya yang memang belum tersentuh jaringan listrik. Apalagi, Naufal memang berasal dari Tampur Paloh, dusun yang jauh di pedalaman pelosok Aceh.
Menurut Baron, penemuan Naufal merupakan kisah sukses sinergi antara Pertamina dan masyarakat dalam menciptakan inovasi yang memberikan solusi bagi permasalahan yang ada. Ini perlu dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia.
”Naufal ini discovery untuk bangsa. Kami akan mendukung apabila muncul Naufal-Naufal lain dari wilayah kerja Pertamina EP lainnya demi kemandirian energi nasional,” katanya. (yuz/JPG)


Referensi 4

Inspiratif! 4 Siswa SMA RI Raih Penghargaan Riset Dunia
Rabu 24 Mei 2017, 18:20 WIB
Nograhany Widhi K - detikNews

4 Siswa SMA Indonesia meraih penghargaan riset dari lembaga riset dunia (Kemendikbud)


Jakarta - Di tengah masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, 4 siswa SMA ini berbicara dengan prestasi. Hingga lembaga riset dunia memberikan penghargaan pada mereka.
Adalah Made Radikia Prasanta dan Bagus Putu Satria Suarima, peneliti muda sekaligus siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari SMA Negeri Bali Mandara Provinsi Bali meraih penghargaan khusus dari American Meteorological Society.
    Karya penelitian Radikia dan Satria yang berjudul "Smart Digital Psychrometer For Forecasting Local Weather" tentang alat prediksi cuaca dengan radius 10 kilometer yang diharapkan dapat membantu petani di wilayahnya yang sangat tergantung dengan cuaca.
Penghargaan khusus lainnya juga diraih oleh Azizah Dewi Suryaningsih dari SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan judul penelitian "Bamboo Forest as a natural Levee of Pyroclastic Flows in Merapi Volcano". Penghargaan khusus yang diterima oleh Azizah diberikan oleh The American Geosciences Institute.
Sementara itu, Latifah Sholikhah dari SMA Negeri 1 Teras Boyolali, Jawa Tengah dengan karya penelitiannya di bidang Social and Behavioral Science yang berjudul "Neglected Children. Case study of public attitudes toward children with HIV AIDS in Surakarta" sukses menjadi pemenang keempat pada Grand Award Intel-International Science and Engineering Fair (ISEF). Selain penghargaan utama, Latifah juga memperoleh penghargaan sebagai Honorable Mentions dari American Psychological Association.
Sebanyak 1.778 hasil karya penelitian siswa sekolah menengah atas dari 78 negara telah dipamerkan dan dinilai oleh dewan juri pada tanggal 14 sampai dengan 19 Mei 2017 di ajang Olimpiade penelitian tingkat internasional Intel-ISEF di Los Angeles Convention Center, California, Amerika Serikat.
Delegasi Indonesia untuk Intel-ISEF tahun 2017 menampilkan 8 karya penelitian dari SMA yang telah diseleksi melalui kompetisi tingkat nasional, yaitu Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang dibina oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang dibina oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2016.
"Nuansa kompetisi tidak terlihat selama event kecuali semangat berbagi informasi karya penelitian sekaligus menciptakan networking baru di antara para peneliti muda dari berbagai negara. Inilah dampak terpenting dari keikutsertaan pada event ini," demikian disampaikan profesor Tineke Mandang dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ikut mendampingi para delegasi Indonesia ke Intel-ISEF.
Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan rasa bangga terhadap pencapaian para siswa delegasi olimpiade penelitian internasional. Diharapkannya ke depan, melalui KIP tidak ada lagi hambatan bagi anak-anak Indonesia berprestasi.
"Semakin hari semakin nyata bisa kita lihat hasil dari program Indonesia pintar ini. Anak-anak yang tidak mampu tetapi memiliki potensi luar biasa sudah bisa menunjukkan prestasinya berkat akses pendidikan yang baik," diungkapkan Menteri Muhadjir usai penyerahan KIP di Malang, Jawa Timur dalam rilis yang diterima, Rabu (24/5/2017).
(nwk/try)


Referensi 5

"Mekar Pribadi" Selenggarakan Festival Anak Bangsa Ke-8

Rabu, 09 November 2016 | 23:05 WIB

Ketua KPK Agus Rahardjo (tengah) saat membuka Festival Anak Jujur 2016 di Ecovention, Ancol, Jakarta, 31 Agustus 2016. Acara yang digelar selama dua hari oleh KPK ini bertujuan untuk menumbuhkan karakter antikorupsi yang berintegritas kepada anak sejak dini yang diikuti sebanyak 3.000 anak dari 50 taman kanak-kanak dan 50 sekolah dasar di Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho


TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan "Mekar Pribadi" yang bergerak di bidang pendidikan dan budaya akan menyelenggarakan kegiatan "Festival Anak Bangsa" ke-delapan pada 19-20 November 2016 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta dengan tema "Ayo cintai lingkungan".
"Kegiatan tahunan ini kami selenggarakan untuk menyambut Hari Anak Sedunia yang jatuh setiap tanggal 20 November. Adapun pemilihan tema terkait lingkungan dimaksudkan agar generasi muda lebih peduli kepada lingkungan," kata Ketua Yayasan Mekar Pibadi Oetari Noor Permadi kepada pers di Jakarta, Rabu, 9 November 2016.
Menurut Oetari, Festival Anak Bangsa 2016 dilaksanakan dengan kegiatan workshop (lokakarya), seminar, pertunjukan (pentas), dan lomba yang diikuti anak usia TK hingga SMA serta sekolah internasional di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta wakil dari beberapa daerah.
Ia juga menjelaskan, dunia masa kini semakin tanpa batas, seolah-olah seperti sebuah kampung yang besar, dan pengaruh baik-buruknya juga berlipat ganda, sehingga anak-anak Indonesia perlu dipersiapkan supaya cerdas lintas budaya serta agar mereka bisa memelihara harmoni dunia.
Di sisi lain, seni mengajarkan keindahan dan semua orang bisa merasakan keindahan meskipun berbeda adat maupun bahasanya. Selain itu, melalui seni, anak-anak belajar untuk percaya diri serta bisa bekerja sama dan saling menghargai berbagai budaya.
"Dengan demikian pikiran mereka dapat lebih terbuka. Wawasannya juga bisa lebih luas dan lebih cakap ketika berhadapan dengan bangsa-bangsa lain," kata Ketua Yayasan Mekar Pribadi itu sambil menambahkan bahwa kegiatan Festival Anak Bangsa mendapat dukungan dari beberapa kementerian dan lembaga terkait.
Mantan penyiar TVRI itu juga menyebutkan beberapa kegiatan yang menarik pada Festival Anak Bangsa 2016 seperti seminar investasi film, workshop origami (seni melipat kertas) daur ulang, dan pentas "harmoni dunia" berupa kolaborasi seniman Amerika-Indonesia, yakni Paula Jeanine Bennet dan Kelompok Musik Mahagenta.
Dalam kaitan dengan Festival Anak Bangsa yang sarat dengan muatan seni dan budaya itu, Oetari mengutip kata-kata bijak yang menyatakan "seni adalah sarana ampuh untuk meningkatkan gairah belajar siswa, bahkan siswa yang dianggap bermasalah akan memiliki prestasi setelah ia merasa dihargai dalam kegiatan seni".
Ketua Yayasan Mekar Pribadi yang dalam perbincangannya didampingi pelukis ternama Goes Noeg itu juga mengemukakan rencana pihaknya untuk menyelenggarakan "Lomba melukis anak sedunia" yang akan diikuti siswa TK, SD, dan SMP dari mancanegara pada Juni dan Juli 2017.
Kegiatan lomba melukis bagi anak-anak sedunia itu mendapat dukungan dari Kementerian Luar Negeri dan kementerian terkait serta merupakan bagian penting dari diplomasi budaya guna mengembangkan rasa menghargai budaya bangsa-bangsa di dunia, termasuk budaya Indonesia.

ANTARA


Referensi 6

 

Peduli Pendidikan, Sun Life Gelar Edufair School Roadshow

Rina Anggraeni
Selasa, 23 Mei 2017 - 12:50 WIB

Sun Life mengadakan Edufair School Roadshow. Kegiatan ini untuk menambah wawasan para ibu terhadap pentingnya pendidikan. Foto/SINDOnews/Rina Anggraeni


JAKARTA - KORAN SINDO, Tabloid Genie/Mom & Kiddie dan Majalah Just for Kids bersama Sun Life mengadakan Edufair School Roadshow. Kegiatan ini untuk menambah wawasan para ibu terhadap pentingnya pendidikan.
Chief Marketing Sun Life Financial Shierly Ge mengatakan, acara ini merupakan lanjutan dari acara tahun lalu. Tujuannya memberikan informasi mengenai sekolah yang tepat dan berkualitas untuk anak.
"Sebenarnya ini acara lanjutan kita mau menyediakan wadah, di mana sekolah-sekolah di Jakarta bertemu dengan orang tua murid. Sun Life sih sendiri membantu keluarga indonesia dalam mencapai finansial yang cukup," ujar Shierly di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Menurut dia, pendidikan Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, Sun Life pun ingin meningkatkan pendidikan Indonesia.
"Kalau kita lihat pendidikan Indonesia masih rendah nah kita ingin meningkatkannya. Supaya orang tua bisa mendapatkan pendidikan yang tepat untuk anak-anak," katanya
Nantinya, acara ini akan digelar di 26 sekolah formal maupun Informal. Dengan beberbagai tema pilihan yang cocok untuk anak-anak
"Ada 20 sekolah formal dan 6 sekolah informal. Nanti topiknya berbeda kalau hari ini education cooking," tukasnya.
Acara tersebut akan dihibur oleh April Jasmine, dan juga ada demo masak dari Chef Brian. Termasuk beberapa make up tutorial yang cocok di pakai oleh ibu-ibu serta beberapa talkshow menarik.

(poe)


Referensi 7

Berprestasi dan Peduli Sesama Lewat Pramuka
Jumat, 02/06/2017 15:02 WIB

Saat penutupan kegiatan Lomba Giat Prestasi Penegak (LGPP) dalam rangka Milad Dewan Kerja Ranting Banjarnegara di alun alun Banjarnegara belum lama ini. (Dok. UGC CNN Student/Rakhmat Nur Ilmi)


Banjarnegara, CNN Indonesia -- Gerakan Pramuka merupakan sarana yang tepat dan pas untuk membentuk karakter kaum muda di tengah kemajuan zaman yang semakin tidak karuan. Begitu kata Sekretaris Kwartir Ranting Kecamatan Banjarnegara Rowi saat menutup rangkaian kegiatan Lomba Giat Prestasi Penegak (LGPP) dalam rangka Milad Dewan Kerja Ranting Banjarnegara di alun alun Banjarnegara belum lama ini.
"Lewat kegiatan Lomba Giat Prestasi Penegak ini mari kita pupuk kebersamaan dalam kekeluargaan menyongsong era Pramuka baru yang santun, berkarakter dan bermartabat dalam setiap tingkah laku," katanya. Lebih lanjut dia menambahkan, proses pendidikan dalam Gerakan Pramuka dinilai ampuh dan tepat untuk membentengi ahlak, perilaku dan attitude generasi muda di tengah kemerosotan moral yang akhir-akhir ini marak terjadi.
Ketua panitia kegiatan Sinto mengatakan, Lomba Giat Prestasi Pramuka Penegak merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan untuk menambah gairah dalam proses pembinaan generasi muda lewat kepramukaan di sekolah. “Kegiatan ini diikuti oleh ratusan Pramuka penegak perwakilan Gugus Depan pangkalan SMA/SMK/MA sekecamatan Banjarnegara yang bermuara pada satu tekad yakni kebersamaan dalam satu pramuka,” katanya.
Dalam LGPP tersebut diperlombakan beberapa mata kegiatan seperti Lomba Video Profil Gugus Depan, Pioneering, Khitobah, Ketangkasan Scouting Skill, Bola Kolong, Pentas Seni Budaya, dan Parade Pramuka. Selain itu digelar juga aksi Pramuka Peduli sesama lewat Donor Darah Masal dan aksi pungut sampah di Komplek alun alun kota.
Lewat perjuangan dan persaingan yang sengit di semua mata lomba, hasil rekapitulasi kegiatan menempatkan Gugus Depan Putra Putri Ahmad Dahlan Pangkalan SMU Muhammadiyah 1 Banjarnegara menjadi yang terbaik dan berhak membawa pulang trophy Juara Umum. (ded/ded)


Referensi 8

Risma: Berkat Guru, 5.422 Prestasi Diraih Siswa Surabaya hingga 2016

Laporan Denza Perdana | Minggu, 27 November 2016 | 14:02 WIB

http://www.suarasurabaya.net/_watermark/createimage_small.php?d=kk&c=berita&b=201611&a=180966&angka=10


Defile puluhan ribu guru Surabaya dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional ke-23 di Gelora 10 November 2016, Minggu (27/11/2016). Foto: Humas Dispendik Surabaya

suarasurabaya.net - Sebanyak 37.238 guru dan tenaga kependidikan se-Surabaya mengikuti puncak Hari Guru Nasional ke-23 bertajuk "Apresiasi Guru (APG) 2016," di Gelora 10 November, Minggu (27/11/2016).
Para guru mengikuti kegiatan APG 2016 dimulai dari defile (konvoi) guru dari segala bidang, senam PGRI, sampai pertunjukkan drama kolosal yang diikuti 800 guru dengan judul "Jasamu Guru.
http://www.suarasurabaya.net/_watermark/createimage_medium.php?d=kk&c=berita&b=201611&a=180966&angka=2


Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya hadir dalam acara ini mengapresiasi peran guru dalam membimbing anak-anak didiknya. Menurutnya, berkat peran para guru, sudah tidak terdengar lagi tawuran pelajar di Surabaya.
"Kami beserta jajaran SKPD mengucapkan terima kasih kepada guru. Karena perannya, anak Surabaya memiliki kepribadian sikap sopan santun," ujar Risma di hadapan puluhan ribu guru.
Risma juga berujar, dedikasi guru di Surabaya telah meningkatkan indeks pembangunan manusia (human development index/HDI) di Surabaya. Kalau pada 2010 lalu HDI Surabaya di bawah Jakarta, pada 2016 ini HDI Surabaya tertinggi di Indonesia.
Tantangan guru di masa depan, kata Risma, bagaimana menyiapkan anak-anak Surabaya mampu bersaing di era masyarakat ekonomi Asean (MEA). "Lawan kita sesungguhnya di luar sana," ujarnya.
Risma juga megapresiasi kerja keras guru di Surabaya yang sehingga prestasi siswa Surabaya meningkat dari periode 2014-2015 sebanyak 5.334 prestasi menjadi 5.422 prestasi pada periode 2015-2016.
Sebelumnya, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap prestasi siswa di Surabaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dia sampaikan sebagai harapan pribadinya di usianya yang ke-55 tahun pada November 2016 ini.
Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menjelaskan, tema APG 2016 ini adalah Tatag, Teteg, Tutug Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya.
Dia menjelaskan, Teteg, Tatag dan Tutug berarti yakin dan berani dalam mencapai sebuah tujuan. "Tujuan guru di Surabaya, mewujudkan Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional," ujarnya. (den)


Referensi 9
Siswa Pendidikan Menengah Harus Dibekali Keterampilan
Sumber: Antara
01 Agustus, 2016

Dua siswa SMA pada ajang lomba tekhnologi tepat guna di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. (Antara Foto/Muhammad Iqbal)


"Di luar negeri, siapa yang mempekerjakan anak SMA itu melanggar Undang-Undang, yang berhak bekerja adalah yang sudah lulus dan mengambil kursus. Tapi di Indonesia tidak mungkin, kadang tamat SMP dan SMA sudah bekerja," ujar Muhadjir.
Untuk itu, siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah hendaknya juga dibekali dengan keterampilan, sehingga bisa bekerja jika tak bisa melanjutkan pendidikan.
"Keterampilannya harus dibekali, Kemdikbud memberikan pilihan alternatif pendidikan bagi siswa yang juga ingin mendapatkan keterampilan yakni dengan SMP terbuka dan satu atap," tambah dia.
Model sekolah seperti itu, kata Mendikbud, harus diperbanyak karena sangat dibutuhkan masyarakat terutama di luar Jakarta.
"Mereka juga anak bangsa, alangkah disayangkan jika hanya segelintir yang bisa menikmati pendidikan," jelas Muhadjir.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan Kemdikbud tidak hanya membangun SMP terbuka tetapi juga SMP satu atap.
"Kami menyiapkan juga SMP satu atap yang diintegrasikan dengan SD. Konsepnya untuk mengganti SMP terbuka. Jumlahnya sekitar 4.600 sekolah, tetapi dibangun sekolah satu atap. Mereka juga akan dibekali dengan keterampilan," kata Hamid.
Pihak Kemdikbud juga menyiapkan SMP satu atap untuk wilayah tertinggal, terluar dan terpencil dengan jumlah sekitar 5.000 sekolah. Dengan demikian, Hamid berharap semakin besar kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan.
Lomojari 2016 terdiri dari dua kategori yakni akademik dan keterampilan. Bidang akademik diikuti 32 SMP terbuka dari 31 SMP terbuka di Indonesia dan luar negeri. Sementara pada bidang keterampilan, diikuti 45 SMP terbuka dari seluruh Indonesia.
Hamid berharap dengan adanya lomba tersebut dapat membuat peserta didik SMP Terbuka dan SMP Satu Atap bersemangat dan berprestasi serta dapat menyalurkan minta dan bakat mereka.

(tirto.id - rat/rat)


Referensi 10

Siswa Jepang Adakan Latihan Evakuasi
Ahad , 04 June 2017, 18:13 WIB
Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani

Foto rilis dari pemerintah Korea Utara menggambarkan Kim Jong Un meninjau percobaan rudal balistik jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12) diluncurkan militer Korea UtaraKC


REPUBLIKA.CO.ID, ABU - Sekitar 100 siswa dan orang tua mereka berkumpul di lapangan sebuah sekolah dasar di Kota Abu, Jepang, pada Ahad (4/6). Mereka kemudian berlarian ke gedung gimnasium setelah sebuah alarm berbunyi untuk memperingatkan adanya serangan rudal.
"Sirene berdering mendadak saat kami memetik rumput, sehingga membuatku takut," kata Taison Ito, siswa kelas lima SD yang masih berusia 10 tahun.
Ito dan temen-temannya sedang melangsungkan latihan evakuasi yang dilakukan di sejumlah sekolah di seluruh bagian kota. Latihan yang melibatkan 3.500 orang ini juga dilengkapi dengan simulasi serangan rudal dari Korea Utara.
"Hal ini adalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari," kata orang tua Ito, Kanako Ono, yang ikut berpartisipasi dalam latihan.
Di Kota Abu, pejabat sekolah mengatakan kepada anak-anak bahwa mereka dapat mengungsi ke gimnasium dalam waktu sekitar tiga menit. "Itu cara yang baik untuk membuat mereka mengerti bagaimana cara mengevakuasi diri. Tapi sekali lagi itu tidak terasa sangat realistis," ungkap Ono.
Ono menambahkan, berita tentang Korea Utara dan uji coba rudalnya selalu menghiasai surat kabar dan di TV Jepang. Selain Abu, banyak kota-kota di Jepang yang mengambil langkah untuk bertahan meski mereka berharap serangan rudal Korea Utara tidak akan terjadi.
Pakar keamanan mengatakan, latihan tersebut tidak akan melindungi semua penduduk dari rudal balistik. Akan tetapi prosedur evakuasi dalam simulasi itu akan membantu warga untuk bertahan dalam serangan yang sebenarnya.
"Sulit untuk mengatakan berapa banyak orang yang dapat terselamatkan dan berapa besar efeknya. Tapi, jika ada kesadaran yang semakin meningkat dan prosedur dasar yang telah dipahami, tingkat kelangsungan hidup pasti akan lebih tinggi," kata pakar keamanan Jepang, Laksamana Yoji Koda.


Referensi 11

Semua Sekolah di Bantul Diarahkan Jadi Sekolah Siaga Bencana
Kamis , 18 May 2017, 16:38 WIB
Red: Esthi Maharani

Pengenalan siaga bencana, salah satu kegiatan siswa SMP / Ilustrasi


REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengarahkan semua sekolah menjadi sekolah siaga bencana agar siswa dan guru lebih siap menghadapi bencana.
"SSB (sekolah siaga bencana) suatu keniscayaan, jadi di Bantul Insya Allah seluruh sekolah akan kami arahkan menjadi SSB," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Bantul Totok Sudarto usai peresmian SSB di SD Pandak Bantul, Kamis (18/5).
Menurut dia, arahan agar semua sekolah di Bantul menjadi SSB karena Bantul erat kaitannya dengan ancaman bencana terutama gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami juga banjir dan angin kencang.
"Makanya bencana ini harus kita antisipasi kalau sekiranya ada bencana maka anak kita sudah bisa antisipasi sehingga mereka sudah siaga, tanggap terhadap bencana itu," katanya.
Ia menambahkan walaupun segala macam bencana tidak diinginkan terjadi, tetapi manakala semua pihak baik siswa dan guru sudah dilatih keterampilan bagaimana bisa menyelamatkan diri sendiri dan sekitarnya ketika ada bencana.
"Itu harus diikuti oleh para insan pendidikan guru dan anak kita, mengingat anak kita itu berada di sekolah dalam bangunan sejak pagi hingga siang. Ini suatu keniscayaan agar anak-anak kita bisa menyelamatkan diri," katanya.
Totok mengatakan dari ratusan sekolah baik sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Bantul, sudah ada empat SSB yang meliputi dua SD dan dua SMP, sehingga ke depan jumlahnya akan terus ditingkatkan.
"Insya Allah nanti sekolah-sekolah yang lain akan kita tingkatkan menjadi SSB, sebenarnya pada waktu lalu semua sekolah sudah diajarkan mitigasi bencana, tetapi yang sudah meluncurkan baru dua SD dan dua SMP," katanya.
Ia juga mengatakan SSB sudah masuk dalam Kurikulum Pendidikan 2013 secara tematik sehingga setiap pembelajaran di sekolah sudah ada tema yang menyangkut hal itu dan didalamnya bahas tentang kebencanaan.

Sumber : antara


Referensi 12

Delapan SD di Bekasi Bakal ‘Dimerger’
Minngu, 17 Mei 2015| 02:01 WIB
Ririn Indriani
Sekolah di atas tanah


Suara.com - Dinas Pendidikan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat akan menggabungkan delapan sekolah dasar (SD) di daerah ini, karena dinilai usia bangunan yang sudah tua dan rawan roboh.
"'Merger' SD ini Untuk membenahi sarana dan prasarana sekolah yang usianya sudah puluhan tahun berdiri serta rawan roboh, bukan karena siswanya sedikit," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ujang Tedy Supriatna, di Bekasi, Sabtu (16/5/2015).
Faktor lain penggabungan delapan SD itu, karena jumlah tenaga pengajar yang relatif sedikit.
"Malahan jumlah SD yang diusulkan oleh unit dinas teknis untuk dimerger lebih dari delapan," katanya lagi.
Tedy menegaskan, bangunan sekolah itu sudah terlampau tua, karena rata-rata dibangun pada tahun 1980-an.
Namun pihaknya belum mau mengungkapkan nama sekolah tersebut, untuk menjaga kondusivitas penggabungan sekolah.
Pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi ke komite sekolah bersangkutan terkait dengan rencana penggabungan delapan SD tersebut.
"Pasti kami minta izin dulu kepada orang tua siswa, jangan sampai kami nantinya disalahkan," imbuh Tedy.
Proses merger ini, kata Ujang, tengah menunggu aturan surat ketetapan kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin mengatakan, merger delapan gedung SD itu diyakini akan membantu proses belajar mengajar siswa.
"Berdasarkan data awal tahun 2015, sekolah yang masuk dalam daftar merger berada di 12 kecamatan dengan beragam permasalahan," jelasnya. (Antara)


Referensi 13
  

Kasus Siswa Tewas di Sekolah, Komnas PA Sebut Banyak Kelalaian


Kompas.com - 21/09/2015, 17:04 WIB

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mendatangi Global Sevilla School, Kembangan, Jakarta Barat, untuk mengklarifikasi soal tewasnya Gabriella Sheril, Senin (21/9/2015).(KOMPAS.COM/NURSITA SARI)


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menyebut banyak kelalaian pihak sekolah dalam kasus kematian siswa kelas II SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara, A (8), Jumat (18/9/2015) lalu.
Menurut Arist, pihak sekolah telah mengabaikan perseteruan yang sering terjadi antara korban A dan pelaku R (8).
"Dari hasil cepat tim reaksi anak investigasi sejak hari Jumat lalu ditemukan kelalaian ya, pengawasan yang tidak maksimal karena ternyata anak ini, korban dan pelaku itu, satu tahun lebih sudah sering melakukan perseteruan dan saling mengejek. Itu diketahui wali kelas dan pihak sekolah, tetapi itu tidak pernah diselesaikan dengan baik," ujar Arist di Jakarta, Senin (21/9/2015).
Menurut Arist, kelalaian lain yang dilakukan pihak sekolah adalah mengizinkan industri makanan masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk melakukan promosi saat jam pembelajaran berlangsung.
"Kelalaian yang kedua peristiwa hari Jumat itu pukul 06.30 pagi sebenarnya ada acara promosi makanan ringan anak-anak dan makanan ringan itu yang diperlombakan dalam lomba menggambar. Industri makanan masuk ke sekolah saja dalam jam belajar itu sudah salah, sudah abai di situ," kata Arist.
Arist mengatakan, jika semua unsur dalam pemeriksaan terpenuhi, kelalaian tersebut termasuk dalam tindak pidana.
Selain kelalaian-kelalaian tersebut, pihak sekolah juga disebut mengabaikan keinginan korban yang ingin pindah sekolah sejak lama karena selalu di-bully.
"Apa yang terjadi di (SDN) 07 itu adalah kelalaian yang luar biasa karena anak itu (korban) sudah mengatakan mau pindah dari situ, tetapi tidak dijawab karena kemiskinan orangtua, gurunya juga tidak tanggap terhadap itu, itu dianggap hal yang cengeng," kata Arist.
Seperti diberitakan, A (8), siswa kelas II SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, meninggal setelah berkelahi dengan temannya, R (8), pada Jumat (18/9/2015).
Perkelahian antara A dan R terjadi ketika sebuah perusahaan makanan ringan menyelenggarakan lomba mewarnai di sekolah tersebut. R diduga memukul di dada dan menendang kepala A. (Nursita Sari)
Editor : Kistyarini
  




Referensi 14


Pelajar Tanah Bumbu raih medali emas di O2SN SMP Tingkat Kalsel




“Pelajar tersebut bernama Muhammad Sagenah dari SMPN 2 Kusan Hilir, peraih medali emas cabang catur putera, ” kata Latif.


Editor : Kuswandi | Rabu, 01 Juni 2016 16:33




Tanahbumbu.merdeka.com - Pelajar asal Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), berhasil meraih medali pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan ( Prov. Kalsel ) Tahun 2016, yang diselenggarakan di Kota Banjarbaru,  23 – 25 Mei 2016.
Kepala Dinas Pendidikan Tanah Bumbu Sartono, melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Abdul Latif mengatakan, dari beberapa cabang olahraga yang diperlombakan dalam ajang O2SN, satu pelajar Tanah Bumbu meraih medali emas.
“Pelajar tersebut bernama Muhammad Sagenah dari SMPN 2 Kusan Hilir, peraih medali emas cabang catur putera, ” kata Latif, di Tanah Bumbu, Rabu (1/6).
Selain memdapat medali  emas, dalam ajang O2SN tersebut, ada juga beberapa  pelajar Tanah Bumbu lain yang mendapat medali perunggu dan perak. Medali perak diraih dari cabang Bola Voli Putera Puteri, Tenis Meja Putera, Bulu Tangkis Puteri, dan Bulu Tangkis Ganda Campuran. Sedangkan untuk medali perunggu cabag atletik puteri, diraih Wayan Suniasih, pelajar SMPN 1 Kuranji.
Dalam ajang O2SN tersebut, Kabupaten Tanah Bumbu mengikuti tujuh cabang olahraga Dari delapan cabang yang di lombakan. Mereka yang mewakili Tanah Bumbu pada O2SN SMP tersebut, merupakan pelajar terbaik yang telah mengikuti seleksi, dan mendapatkan training centre dari guru olahraga.
“Kami mohon dukungan dan doanya dari masyarakat Tanah Bumbu, karena peraih medali emas akan bersaing di Jakarta untuk ajang tingkat nasional yang diperkirakan berlangsung bulan September 2016 nanti, ” pintanya.

(K) Laporan: Riyadi


Referensi 15

Jokowi: 100 Ribu Sekolah Belum Punya Peralatan Pendidikan

Ahmad Romadoni


Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Lalu siapakah yang diganti dan masih bertahan? (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)


Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas membahas efektivitas belanja pendidikan dan kesehatan pada APBN. Jokowi menilai, anggaran besar tidak sejalan dengan hasil yang dicapai.
Untuk dunia pendidikan, Jokowi mencatat dari 1,8 juta ruang kelas hanya 466 ribu dalam kondisi yang baik. Begitu juga dengan kondisi sekolah di Indonesia.
"Dari 212 ribu sekolah, ada 100 ribu sekolah yang belum memiliki peralatan pendidikan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Karena itu, Jokowi memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Efendi segera melakukan perbaikan. Selain itu, berbagai program pemerintah harus dipastikan berjalan dengan baik.
"Saya minta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menuntaskan distribusi Kartu Indonesia Pintar dan pastikan bahwa kartu itu betul-betul menjangkau siswa-siswa miskin dan tepat sasaran. Infrastruktur pendidikan juga harus diperbaiki," pungkas Jokowi.