Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Hai sobat, bertemu lagi nih bersamaku Inayah Al
Ilahiyah.
By the way, Aku mau bagi ilmu sobat buat kalian semua.
Semoga, ilmu ini bisa berguna dan bermanfaat buat kalian terutama yang
membutuhkannya.
LANGKAH-LANGKAH SEBELUM MENDAPATKAN BERITA
1.
Liputan
dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung pada
peristiwa yang akan dilaporkan. Didalam melakukan liputan, wartawan harus bisa
mengumpulkan informasi tentang apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan
mengapa (5W + 1 H).
2.
Wawancara
atau interview merupakan salah
satu cara menggali informasi lewat percakapan anatara wartawan dengan seseorang
yang menjadi sumber berita. Interview (yang diwawancarai) adalah
seseorang atau sejumlah orang yang oleh karena kedudukannya, peranannya /
keterlibatannya, kompetensi / keahlian, dan pengalamannya, yang mana hal ini
dianggap memiliki informasi yang penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai
bahan penulisan berita.
Jenis-jenis interview, antara lain;
a.
Factual
news interview
Wawancara dengan sumber berita yang memiliki
otoritas atau mengetahui dengan persis suatu peristiwa atau permasalahan yang
hendak diberitakan.
b.
Casual
interview (doorstop)
Wawancara yang tidak teratur atau direncanakan
lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan
sumber berita.
c.
Group
interview
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan
dari berbagai media massa dengan seorang atau lebih suber berita.
d.
Personality
interview
Wartawan yang memiliki tujuan khusus, yaitu untuk
menggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan
dengan penulisan profil seseorang.
PERSIAPAN YANG DILAKUKAN OLEH WAWANCARA
1)
Menyusun
pertanyaan mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.
2)
Memastikan
bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan ditanyakan.
3)
Melakukan
kontak/janjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahannya.
4)
Apabila
diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar
sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.
5)
Persiapan
alat-alat yang akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara.
Misalnya notes, pena, dan alat perekam.
HAL YANG DILAKUKAN SAAT WAWANCARA
a)
Cek
lebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dengan sumber berita.
b)
Bersikap
sopan dan memperkenalkan diri lebih dahulu dengan menyebutkan identitas baik
itu nama ataupun juga asal media.
c)
Ajukan
pertanyaan secara singkat, jelas, dan to the point.
d)
Apabila
sumber berita terkesan berusaha menutupi informasi, lakukan pertanyaan yang
tidak langsung.
e)
Jangan
memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan apa jawaban sumber
berita atas pertanyaan sebelumnya.
f)
Membuat
suasana santai. Jangan mengeluarkan notes, alat perekam, atau mengambil foto
tanpa lebih dahulu meminta ijin
g)
Cara
terbaik adalah tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun berusaha
mengingat isi pembicaraan dan setelah selesai wawancara, baru menuliskan
catatannya.
h)
Berusaha
untuk menjaga agar masalah tidak keluar dari rangkanya atau melebar ke pembicaraan
yang tidak relevan.
i)
Tidak
mengajukan pertanyaan yang bodoh.
j)
Menjaga
dan melindungi kerahasiaan identitas sumber berita. Hal ini tergantung sumber
beritanya, apakah mau untuk menyebutkan identitasnya ataukah tidak.
k)
Wartawan
juga harus menghormati permintaan untuk off the record, di mana
informasi yang diberikan sumber berita hanya oleh diketahui oleh wartawan dan
redaktur, namun tidak boleh dibuat dalam berita di media massa.
l)
Ucapkan
terima kasih untuk sumber berita.
BERITA (NEWS)
Berita harus segera dimuat dan aktual, sehingga
berita haruslah padat, langsung, singkat, dan dengan bahasa yang lugas. Penulisan
berita haruslah sesuai dengan kebutuhan pembaca, yang karena kesibukannya tidak
memiliki waktu untuh membaca berita berlama-lama. Unsur-unsur berita yang harus
dicakup meliputi jawaban terdiri atas; 5 W + 1H (what, who, where, when, why,
dan how).
a.
Apa (what)
Berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh
pelaku maupun korban dalam suatu kejadian.
b. Siapa (who)
Mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap
orang yang terlibat dalam suatu kejadian. hal ini pun harus diidentifikasi
terlebih dahulu secara lengkap baik nama, usia, alamat, pekerjaan, jabatan, dan
sebagainya.
c. Di mana (where)
Menyangkut tempat kejadian. nama tempat juga
harus diidentifikasi terlebih dahulu.
d. Kapan (when)
Berkaitan dengan waktu kejadian atau
kemungkinanan (perkiraan waktu) yang berkaitan dengan kejadian tersebut.
e. Mengapa (why)
Berisi fakta yang mengandung latar belakang
atau penyebab terjadinya suatu peristiwa.
f. Bagaimana (how)
Memberikan fakta yang berkaitan dengan proses
kejadian yang diberitakan. Seperti: bagaimana terjadinya, bagaimana pelaku
melakukan perbuatannya, atau bagaimana korban mengalami nasibnya.
Ciri berita langsung (straight news)
yang paling mudah dikenali adalaha pada permulaan berita setelah judul diikuti
dengan keterangan tempat dan disusul dengan nama penerbit pers yang
bersangkutan, misalnya Tempo Jakarta.
Dari susunan uraiannya berita langsung bisa
dikenali dan strukturnya yang dikenal dengan istilah piramida terbalik dimana
bagian yang paling penting ditempatkan di bagian paliang awal disusun dengan
bagian yang kurang penting.
Menulis lead merupakan pekerjaan
tersulit. Lead merupakan bagian terpenting, paling menonjol, merupakan
rangkuman inti sari dari sebuah berita.
Kadang lead
memuat keseluruhan unsure 5W + 1 H , maka beberapa unsur yang paling
menonjol dalam peristiwa itu yang dimuat di sana.
Penutup
merupakan akhir dari uraian berita, namun bukan berupa kesimpulan.
Dalam
struktur piramida terbalik, bagian ini tidak terlalu penting.
Ketika
suatu berita ternyata memakan tempat melebihi space yang tersedia di halaman surat kabar, maka
bagian inilah yang akan di potong (di hilangkan) paling dahulu.
BAHASA
JURNALISTIK
Berita tidak sama dengan karya tertulis lain
seperti novel atau cerita pendek. Ia ditulis menggunakan bahasa Indonesia ragam
jurnalistik. Sebab, berita ditulis dengan cara menunjukkan secara jelas apa
yang menjadi prioritas utama berita menurut nilai berita (news value).
Ciri-ciri bahasa jurnalistik:
1.
Menaati
aturan ejaan yang berlaku (EYD).
2.
Menaati
kaidah tata bahasa Indonesia yang berlaku.
3.
Tidak
meninggalkan prefiks me- dan prefiks ber-, kecuali pada judul berita.
4.
Menggunakan
kalimat pendek dan lengkap (subjek, prediket, objek).
5.
Menggunakan
kalimat logis. Satu kalimat hanya berisi satu gagasan.
6.
Sau
paragraph hanya terdiri dari 2 atau 3 buah kalimat. Kesatuan dan kepanduan
antarkalimat harus terpelihara.
7.
Menggunakan
bentuk aktif pada kata maupun kalimat. Bentuk kalimat pasif hanya digunakan
kalau memang perlu. Begitu juga kata sifat yang dibatasi pemakaiannya.
8.
Ungkapan-ungkapan
klise (seperti sementara itu, perlu diketahui, di mana, kepada siapa,
dan sebagainya) tidak digunakan.
9.
Kata-kata
mubazir seperti adalah, merupakan, dari, daripada, dan sebagainya,
dibatasi penggunaannya.
10.
Kalimat
aktif dan pasif tidak dicampuradukkan dalam satu paragraph.
11.
Kata-kata
asing dan istilah ilmiah yang terlalu teknis, tidak digunakan. Jika terpaksa,
harus dijelaskan.
12.
Penggunaan
singkatan dan akronim sangat dibatasi. Pada pertama kali singkatan dan akronim
digunakan, harus diberi penjelasan kepanjangannya.
13.
Penggunaan
kata yang pendek didahulukan daripada kata panjang.
14.
Tidak
menggunakan kata ganti orang pertama (saya dan kamu). Berita harus menggunakan
bentuk orang ketiga.
15.
Kutipan
ditempatkan pada akhir paragraph atau paragraph baru.
16.
Tidak
memasukkan pendapat sendiri dalam berita.
17.
Segala
sesuatu dijelaskan secara spesifik hasil observasi melalui bentuk keterangan
dalam kalimat.
18.
Bahasa
jurnalistik adalah bahasa komunikatif. Jadi betul-betul harus dapat dipahami
dengan mudah oleh para pembacanya.
KISS (Keep
It Short and Simple) usahakan agar tulisan itu singkat dan sederhana.
Hindari kalimat rumit. Pilihlah kalimat yang pendek dan tepat, dan
berceritalah.
Udah dulu
ya sobat, untuk hari ini. Aku minta maaf, apabila
ada kata-kata yang kurang berkenan dihati kalian. Karena, kesempurnaan hanya
milik Allah SWT. semata. Aku tunggu sobat, saran dan koment dari kalian karena dengan itu,
Aku bisa memperbaiki penulisanku ini. Sampai berjumpa lagi sobat, dipertemuan
yang akan datang. See you.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar