Selasa, 04 April 2017

Melakukan Wawancara, Membuat Berita, Bahasa Jurnalistik

 Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hai sobat, bertemu lagi nih bersamaku Inayah Al Ilahiyah.
By the way, Aku mau bagi ilmu sobat buat kalian semua. Semoga, ilmu ini bisa berguna dan bermanfaat buat kalian terutama yang membutuhkannya.


LANGKAH-LANGKAH SEBELUM MENDAPATKAN BERITA
1.        Liputan dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung pada peristiwa yang akan dilaporkan. Didalam melakukan liputan, wartawan harus bisa mengumpulkan informasi tentang apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa (5W + 1 H).
2.        Wawancara atau interview  merupakan salah satu cara menggali informasi lewat percakapan anatara wartawan dengan seseorang yang menjadi sumber berita. Interview (yang diwawancarai) adalah seseorang atau sejumlah orang yang oleh karena kedudukannya, peranannya / keterlibatannya, kompetensi / keahlian, dan pengalamannya, yang mana hal ini dianggap memiliki informasi yang penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita.
Jenis-jenis interview, antara lain;
a.         Factual news interview
Wawancara dengan sumber berita yang memiliki otoritas atau mengetahui dengan persis suatu peristiwa atau permasalahan yang hendak diberitakan.
b.        Casual interview (doorstop)
Wawancara yang tidak teratur atau direncanakan lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan sumber berita.
c.         Group interview
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai media massa dengan seorang atau lebih suber berita.
d.        Personality interview
Wartawan yang memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang.


PERSIAPAN YANG DILAKUKAN OLEH WAWANCARA
1)        Menyusun pertanyaan mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.
2)        Memastikan bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan ditanyakan.
3)        Melakukan kontak/janjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahannya.
4)        Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.
5)        Persiapan alat-alat yang akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara. Misalnya notes, pena, dan alat perekam.


HAL YANG DILAKUKAN SAAT WAWANCARA
a)        Cek lebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dengan sumber berita.
b)       Bersikap sopan dan memperkenalkan diri lebih dahulu dengan menyebutkan identitas baik itu nama ataupun juga asal media.
c)        Ajukan pertanyaan secara singkat, jelas, dan to the point.
d)       Apabila sumber berita terkesan berusaha menutupi informasi, lakukan pertanyaan yang tidak langsung.
e)        Jangan memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan apa jawaban sumber berita atas pertanyaan sebelumnya.
f)         Membuat suasana santai. Jangan mengeluarkan notes, alat perekam, atau mengambil foto tanpa lebih dahulu meminta ijin
g)       Cara terbaik adalah tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun berusaha mengingat isi pembicaraan dan setelah selesai wawancara, baru menuliskan catatannya.
h)       Berusaha untuk menjaga agar masalah tidak keluar dari rangkanya atau melebar ke pembicaraan yang tidak relevan.
i)         Tidak mengajukan pertanyaan yang bodoh.
j)         Menjaga dan melindungi kerahasiaan identitas sumber berita. Hal ini tergantung sumber beritanya, apakah mau untuk menyebutkan identitasnya ataukah tidak.
k)       Wartawan juga harus menghormati permintaan untuk off the record, di mana informasi yang diberikan sumber berita hanya oleh diketahui oleh wartawan dan redaktur, namun tidak boleh dibuat dalam berita di media massa.
l)         Ucapkan terima kasih untuk sumber berita.


BERITA (NEWS)
Berita harus segera dimuat dan aktual, sehingga berita haruslah padat, langsung, singkat, dan dengan bahasa yang lugas. Penulisan berita haruslah sesuai dengan kebutuhan pembaca, yang karena kesibukannya tidak memiliki waktu untuh membaca berita berlama-lama. Unsur-unsur berita yang harus dicakup meliputi jawaban terdiri atas; 5 W + 1H (what, who, where, when, why, dan how).
a.      Apa (what)
Berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban dalam suatu kejadian.
b.     Siapa (who)
Mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam suatu kejadian. hal ini pun harus diidentifikasi terlebih dahulu secara lengkap baik nama, usia, alamat, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya.
c.       Di mana (where)
Menyangkut tempat kejadian. nama tempat juga harus diidentifikasi terlebih dahulu.
d.     Kapan (when)
Berkaitan dengan waktu kejadian atau kemungkinanan (perkiraan waktu) yang berkaitan dengan kejadian tersebut.
e.      Mengapa (why)
Berisi fakta yang mengandung latar belakang atau penyebab terjadinya suatu peristiwa.
f.       Bagaimana (how)
Memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan. Seperti: bagaimana terjadinya, bagaimana pelaku melakukan perbuatannya, atau bagaimana korban mengalami nasibnya.
Ciri berita langsung (straight news) yang paling mudah dikenali adalaha pada permulaan berita setelah judul diikuti dengan keterangan tempat dan disusul dengan nama penerbit pers yang bersangkutan, misalnya Tempo Jakarta.
Dari susunan uraiannya berita langsung bisa dikenali dan strukturnya yang dikenal dengan istilah piramida terbalik dimana bagian yang paling penting ditempatkan di bagian paliang awal disusun dengan bagian yang kurang penting.

Menulis lead merupakan pekerjaan tersulit. Lead merupakan bagian terpenting, paling menonjol, merupakan rangkuman inti sari dari sebuah berita.
Kadang lead memuat keseluruhan unsure 5W + 1 H , maka beberapa unsur yang paling menonjol dalam peristiwa itu yang dimuat di sana.
Penutup merupakan akhir dari uraian berita, namun bukan berupa kesimpulan.
Dalam struktur piramida terbalik, bagian ini tidak terlalu penting.
Ketika suatu berita ternyata memakan tempat melebihi space  yang tersedia di halaman surat kabar, maka bagian inilah yang akan di potong (di hilangkan) paling dahulu.


BAHASA JURNALISTIK
Berita tidak sama dengan karya tertulis lain seperti novel atau cerita pendek. Ia ditulis menggunakan bahasa Indonesia ragam jurnalistik. Sebab, berita ditulis dengan cara menunjukkan secara jelas apa yang menjadi prioritas utama berita menurut nilai berita (news value).
Ciri-ciri bahasa jurnalistik:
1.        Menaati aturan ejaan yang berlaku (EYD).
2.        Menaati kaidah tata bahasa Indonesia yang berlaku.
3.        Tidak meninggalkan prefiks me- dan prefiks ber-, kecuali pada judul berita.
4.        Menggunakan kalimat pendek dan lengkap (subjek, prediket, objek).
5.        Menggunakan kalimat logis. Satu kalimat hanya berisi satu gagasan.
6.        Sau paragraph hanya terdiri dari 2 atau 3 buah kalimat. Kesatuan dan kepanduan antarkalimat harus terpelihara.
7.        Menggunakan bentuk aktif pada kata maupun kalimat. Bentuk kalimat pasif hanya digunakan kalau memang perlu. Begitu juga kata sifat yang dibatasi pemakaiannya.
8.        Ungkapan-ungkapan klise (seperti sementara itu, perlu diketahui, di mana, kepada siapa, dan sebagainya) tidak digunakan.
9.        Kata-kata mubazir seperti adalah, merupakan, dari, daripada, dan sebagainya, dibatasi penggunaannya.
10.    Kalimat aktif dan pasif tidak dicampuradukkan dalam satu paragraph.
11.    Kata-kata asing dan istilah ilmiah yang terlalu teknis, tidak digunakan. Jika terpaksa, harus dijelaskan.
12.    Penggunaan singkatan dan akronim sangat dibatasi. Pada pertama kali singkatan dan akronim digunakan, harus diberi penjelasan kepanjangannya.
13.    Penggunaan kata yang pendek didahulukan daripada kata panjang.
14.    Tidak menggunakan kata ganti orang pertama (saya dan kamu). Berita harus menggunakan bentuk orang ketiga.
15.    Kutipan ditempatkan pada akhir paragraph atau paragraph baru.
16.    Tidak memasukkan pendapat sendiri dalam berita.
17.    Segala sesuatu dijelaskan secara spesifik hasil observasi melalui bentuk keterangan dalam kalimat.
18.    Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikatif. Jadi betul-betul harus dapat dipahami dengan mudah oleh para pembacanya.

KISS (Keep It Short and Simple) usahakan agar tulisan itu singkat dan sederhana. Hindari kalimat rumit. Pilihlah kalimat yang pendek dan tepat, dan berceritalah.


Udah dulu ya sobat, untuk hari ini. Aku minta maaf, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati kalian. Karena, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. semata. Aku tunggu sobat, saran dan koment dari kalian karena dengan itu, Aku bisa memperbaiki penulisanku ini. Sampai berjumpa lagi sobat, dipertemuan yang akan datang. See you.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar