Sabtu, 10 Juni 2017

UAS Jurnalistik



Pentingnya Fasilitas Pendukung dalam Proses Belajar Mengajar


Gedung A sekolah MI Al-Karim Surabaya        


Surabaya – Sekolah MI Al-Karim adalah sekolah dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Karim. Dimana sekolah ini, dalam hal apapun baik itu kegiatan, kelebihan ataupun kekurangan dalam sekolah terutama sarana prasarana sekolah haruslah dilaporkan kepada Yayasan Pendidikan Islam Al-Karim terlebih dahulu. Entah itu diterima ataupun tidak dalam sebuah keinginan sekolah MI Al-Karim, pastinya itu tergantung oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Karim. Yayasan Pendidikan Islam Al-Karim selalu memantau dan mengontrol setiap bulannya dan kemudian mengadakan rapat lalu mengevaluasinya. Bukan hanya itu, mereka juga mengarahkan untuk menjadi yang lebih baik apabila dalam progress sekolah terjadi sebuah kesalahan.

Sarana prasarana sekolah merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan dengan nyaman dan tentram ketika sarana prasarananya rusak, tidak baik keadaannya ataupun kurang. Bukan hanya itu, sarana prasarana sekolah juga menunjukkan akan bagus tidaknya sekolah tersebut. Sarana prasarana sekolah MI Al-Karim meliputi gedung sekolah, aula, ruang kelas, ruang agama, ruang UKS, ruang pramuka, ruang perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium MIPA, kantin sekolah, lapangan dan sebagainya.

“Saya merasa kurang nyaman, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung karena dalam kelas tidak adanya kipas angin sama sekali ataupun AC. Saya sekolah tidak di gedung A MI Al-Karim tetapi saya sekolah di gedung B MI Al-Karim,” ujar Rabita Husna Riantika selaku siswi kelas VI MI Al-Karim Surabaya. Dia juga menambahkan bahwa siswa siswi yang menempati gedung B MI Al-Karim hanya untuk siswa siswi kelas IV, kelas V dan kelas VI sedangkan siswa siswi yang menempati gedung A MI Al-Karim adalah siswa siswi kelas I, kelas II dan kelas III. (Sabtu, 03/06/17) 

 Ruang Kelas Sekolah MI Al-Karim Surabaya

Berbeda lagi dengan Ken selaku siswa kelas III MI Al-Karim Surabaya. Yang mana dia menempati gedung A MI Al-Karim Surabaya “Saya sangat senang dan nyaman ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Karena dalam tiap satu kelas terdapat tiga kipas angin dan dua AC,” ujarnya. Dia juga menambahkan, bukan hanya itu saja tetapi meja dan kursi keadaanya masih sangat bagus dan tertata rapi. Warna dinding yang menarik serta adanya hiasan kelas membuat kelas semakin bagus dan tidak membosankan. Kegiatan pembelajaran juga menyenangkan karena biasanya bapak/ibu guru memberikan materi lewat LCD dan beliau juga menunjukkan beberapa video yang menarik terkait dengan materi pembelajaran sehingga pembelajaran tidaklah membosankan.

“Sarana prasarana sekolah MI Al-Karim ini menunjang kebutuhan siswa. Bukan hanya kebutuhan siswa tetapi hal itu juga bisa menunjang prestasi siswa seperti adanya laboratorium komputer, yang mana siswa bisa mengotak-atik komputer sendiri sehingga beberapa siswa pernah mendapatakan best performance di ITS dalam lomba robotik,” ujar bapak Ali selaku kepala sekolah MI Al-Karim. Beliau juga menambahkan bahwasannya, sarana prasarana sekolah MI Al-Karim ada beberapa yang belum terpenuhi seperti kurangnya laboratorium bahasa serta keterbatasan pegawai dalam mengelolanya. Jadi satu guru mempunyai dua tugas sekaligus misalnya guru IPA, bukan hanya beliau mengajar IPA kepada anak-anak tetapi juga mengelola laboratorium MIPA. Alat-alat dalam laboratorium MIPA juga masih kekurangan. Bukan hanya itu, di laboratorium komputer sendiri juga masih kekurangan komputer. Dimana idealnya satu komputer dipegang oleh dua atau tiga siswa. Tetapi, malah satu komputer dipegang oleh empat atau lima siswa.

Bu Eny Nur Lathifah selaku wali kelas IV, juga menambahkan bahwa sarana prasarana sekolah juga ada yang kurang misalnya LCD. Dimana guru harus membooking terlebih dahulu agar tidak ada guru yang meminjamnya. Apabila ada guru yang meminjam terlebih dahulu, haruslah kita mengalah untuk tidak memakai LCD dalam kegiatan pembelajaran. (*)